Disapa Hidayah Part2

"Semua Perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa Yang diniatkan......." (HR Bukhari No.1 & Muslim No. 1907)

Bismillahir-rohmaanir-rohiim.
Alhamdulillah hamdan i katheeran tayyiban mubaarakan feeh kamaa yuhibbu Robbuna wa yardho.
"Lupa akan sang maha memiliki segalanya"
"Buta akan firman-firmannya"
"Gila akan nafsu dunia"
"Menutup hati bahwa janji Allah itu benar"

Yaa Allah, Sungguh hamba telah mendzalimi diri hamba dengan kedzaliman yang banyak, Hamba makhlukmu yang penuh dengan dosa dan maksiat, Ampuni hamba Yaa Allah Yaa Ghafur.

Terbukanya Pintu Kesenangan Dunia

إِنِّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِي مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِينَتِهَا
“Sesungguhnya di antara perkara yang aku khawatirkan atas kalian setelahku adalah dibukakan kepadamu kesenangan dunia dan perhiasannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ya sesuai dengan bunyi Hadits diatas, dahulu "Y" terlalu sibuk dengan dunia, lupa akan perintah dari yang maha memiliki segalanya yang seharusnya dia laksanakan. terlalu sibuk dengan pekerjaan, karir, maupun hubungan dengan seseorang.
Keindahan dunia ini adalah karunia dari Allah SWT yang memang diperuntukkan untuk manusia. Namun perlulah kita untuk berhati-hati terhadap keindahan dunia. Terlalu terlena dengan kesenangan dan keindahan dunia, bisa jadi membuat kita lupa diri, yang kemudian membuat kita terjebak dalam kenikmatan semu. 

Rasul bersabda :

"Sesungguhnya dunia ini indah dan mempersonakan, dan sesungguhnya Allah menyerahkan dunia ini kepada kamu sekalian dan Allah akan melihat bagaimana kamu melaksanakannya. Maka takutlah (berhati-hatilah) kamu sekalian dalam masalah dunia, dan takutlah (berhati-hatilah) kamu sekalian terhadap wanita. Dan sesungguhnya fitnah pertama kepada bani israil adalah wanita" (HR. Muslim)

kesenangan-kesenangan yang ditawarkan dunia terlalu indah, sehingga sulit bagi "Y" untuk menolak keindahan dan kesenangan tersebut. terlena terhadap kenikmatan yang semu bahkan terjerumus kedalam kegelapan maksiat. 

Inilah problematika manusia terbesar masa kini baik kalangan muda dan tua. Harta, tahta, dan wanita terus dicari hingga lupa diri. Kecintaan terhadap dunia memutuskan kesadaraan kita mengenai tujuan utama hidup didunia ini. Padahal di Alquran sudah dijelaskan bahwa hidup di dunia ini hanyalah senda gurau dan permainan belaka.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu..” (Q.S. Al-Hadiid : 20)

Dunia bukanlah segala-galanya. Akhirat yang menjadi prioritas utama. Karena pada hakikatnya, dunia hanyalah tempat kita mencari bekal untuk menuju akhirat nanti. Bila bekal kita mencukupi, maka di akhirat nanti kita akan mendapatkan kebaikan. sebaliknya bila bekal kita tidak mencukupi, maka kita akan mendapat keburukan. "Y" sangat buta sekali dari ayat diatas. karena pada dasarnya "Y" memang jauh dari Al Quran.

Dunia ini sementara, begitupun dengan segala keindahan yang ada didalamnya hanyalah sementara, tidak kekal. Jika kita berfikir dari sudut pandang yang positif.
namun apa yang yang terjadi jika kita berfikir dari sudut pandang yang negatif ?
Tak pelak, "Y" jadi lupa diri, bahkan sampai buta mata hati. apalagi ketakwaan jauh dari pribadi. Alhasil, kesenangan-kesenangan dunia terus diburu, memenuhi hawa nafsu menjadi prioritas nomor satu dan Allah jadikan dia terhina bagaikan buih yang bawa oleh banjir.



Pintu Hidayah pasti pernah menyapa hati, tapi sering kali kita abaikan.
Bersambung..!!!



Share this

Related Posts

First