Disapa Hidayah

"Semua Perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa Yang diniatkan......." (HR Bukhari No.1 & Muslim No. 1907)

Bismillahir-rohmaanir-rohiim.
Alhamdulillah hamdan i katheeran tayyiban mubaarakan feeh kamaa yuhibbu Robbuna wa yardho.
"Lupa akan sang maha memiliki segalanya".
"Buta akan firman-firmannya".
"Gila akan nafsu dunia".
"Menutup hati bahwa janji Allah itu benar".

Yaa Allah, Sungguh hamba telah mendzalimi diri hamba dengan kedzaliman yang banyak, Hamba makhlukmu yang penuh dengan dosa dan maksiat, Ampuni hamba Yaa Allah Yaa Ghafur.


Apakah pembaca sekalian pernah Disapa Hidayah oleh Ar-Rahman Ar-Rahim, Insyaallah pasti pernah. Hidayah bisa datang dari mana saja. Tapi sering kali disaat hidayah itu menyapa, hati kita masih terbawa oleh nafsu sehingga kita mengabaikan peringatan dari Allah swt lewat orang-orang terdekat kita, Hidayah tidak datang sekali, Allah memperingatkan kita berkali-kali entah kita sadar atau tidak.

Disapa Hidayah kehendak dari Allah, Allah swt berfirman yang artinya. " Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi. Tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakinya. dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS Al Qashash: 56)

Tulisan ini merupakan kisah nyata dari seorang pemuda "Y". Ada yang menarik dari postingan ini, Untuk membuat tulisan ini "Y" tersebut telah melakukan revisi lebih dari 20 kali, Dia"Y" tidak tahu harus memulai dari mana menulis tulisan ini, karena"Y" bukan seorang penulis pastinya. 

Apa yang dilakukan oleh "Y" sehingga dia baru merasakan bahwa yang dia kerjakan selama ini adalah melanggar perintah  dimata sang maha pencipta. kesenangan-kesenangan yang ditawarkan dunia terlalu indah buat "Y", sehingga sulit bagi "Y" untuk menolak kesenangan tersebut. terlena terhadap kenikmatan yang semu bahkan terjerumus kedalam kegelapan maksiat. 

"Y" terlalu sibuk dengan dunia, lupa akan perintah dari yang maha memiliki segalanya yang seharusnya dia laksanakan. "Y" sangat buta sekali dari ayat ALLAH swt. karena pada dasarnya "Y" memang jauh dari Al Quran.

                                         الٓر‌ۚ ڪِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٲطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ   

(Ini) Adalah kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (Yaitu) menuju jalan tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji. (QS Ibrahim : 1)

jauhnya "Y" dari Al-Quran membuat keadaan hidupnya menjadi gelap gulita, sesuai dengan keterangan ayat diatas. Setelah semua kesenangan yang dia rasakan dan terjerumusnya kedalam kemaksiatan dan kegelapan tibalah saatnya "Y" menuai apa yang telah dia lakukan selama ini, yaa banyaknya permasalahan, sempitnya dunia, seakan dunia mulai menjauh dari dirinya,serta kehilangan yang dia miliki. banyak yang dialaminya, tersentak didalam hatinya apakah ini azab.

ya ini azab tuturnya "....Orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh (azab) yang berat. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai hukuman." (QS Ali 'Imran : 4)


segala kesenangan yang ada dialami "Y" hanyalah bersifat sementara, tidak kekal. Yaa karena pada dasarnya "Y" lupa dengan apa yang seharusnya menjadi kewajibannya, 
"Y" jadi lupa diri, bahkan sampai buta mata hati. apalagi ketakwaan jauh dari pribadi. Alhasil, kesenangan-kesenangan dunia terus diburu, memenuhi hawa nafsu menjadi prioritas nomor satu dan Allah jadikan dia terhina bagaikan buih yang bawa oleh banjir.

Apa saja perjalanan kehidupan yang dialami oleh "Y" Disaat Mulai menemui Hidayah, yuk kita lihat.
Terbukanya Pintu Kesenangan Dunia

Mau sampai kapan menutup pintu hati untuk menerima hidayah?
Sampai ajal menjemput?
Pikirkan Saudaraku..!!

Dan semoga Postingan ini Termasuk Hidayah yang sampai kepadamu. Amin..







Share this

Related Posts

Previous
Next Post »